Perkembangan Melbourne City
Kota selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan dalam hal ini menyangkut aspek-aspek : politik, sosial budaya, teknologi, ekonomi, dan fisik ruang kota itu sendiri. Perkembangan fisik kota dapat diindikasikan secara kasat mata melalui penggunaan lahan. Oleh karena itu eksistensi kota dapat ditinjau paling sedikitnya dari dua matra yaitu : matra “settlement morphology” dan matra “legal articulation”. Kedua matra ini saling berkaitan langsung dan berimplikasi pada bentuk wujud dan karakteristik kota.
Melbourne adalah salah satu negara bagian dari Australia yang beribukota di Victoria, mempunyai jumlah penduduk ,689,791 dan kepadatan pendudukmya 479.6/km². Melbourne mempunyai iklim moderate oceanic climate (Köppen climate classification Cfb). Melbourene terletak di sebelah tenggara Benua Australia dengan luas 7,694 km².
Pemilihan Kota Melbourne dalam review ini karena Melbourne merupakan daerah wisata yang sangat potensial yang mampu mengembangkan kota Melbourne yang terletak di dekat Teluk Philip dan mempunyai pelabuhan yang cukup besar. Daya tarik inilah yang menjadi alasan kenapa banyak orang bermigrasi (in migration). Melbourne merupakan daerah yang mempunyai aksesibilitas yang cukup baik, hal ini terbukti dari adanya bandara, pelabuhan dan jaringan jalan yang telah berkembang dengan baik.
Saat ini ruang aktivitas penduduk semakin terpusat ke pusat kota dengan fungsi dominan Melbourne telah berkembang menjadi CBD (Central Business District) yang merupakan pusat dari kegiatan industri, perdagangan dan budaya. Kawasan CBD merupakan pusat pengaturan komunikasi dan transportasi yang ada di Melbourne dengan adanya sistem jaringan yang tersentralisasi maka pengelolaan dan monitoring transportasi akan dapat mudah dilakukan. Ruang aktivitas tersebut merupakan potensi tarikan perjalanan. Pertumbuhan di Melbourne berkembang akibat adanya jaringan jalan yang berpusat di CBD ke arah kota–kota kecil seperti Cardinia-Casey, Hume, Carolina Springs–Melton, Whittlesia dan Wyndham. Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol yang terjadi ke segala arah sesuai jaringan transportasi yang berpola porus yang mengakibatkan perubahan penggunaan lahan.
Gambar Perkembangan kota Melbourne
Konversi penggunaan lahan yang terjadi mengakibatkan lahan di Melbourne mengalami pergeseran fungsi sehingga konsep tata ruang yang telah direncanakan berjalan tidak semestinya. Area permukiman di Melbourne biasanya banyak dijumpai di kawasan sekitar jalan utama yang menghubungkan CBD dengan kota-kota pusat pertumbuhan, area permukiman ini dirasakan semakin lama semakin merembet dan terus menjalar ke segala arah. Mengakibatkan terjadinya suatu konversi lahan secara besar-besaran dimana suatu lahan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, misal konversi lahan pertanian menjadi non pertanian yang berdampak pada turunnya produktivitas pertanian di Melbourne.
Mengatasi hal tersebut, Melbourne menggunakan sistem jaringan transportasi yaitu public transportation yang terbukti dapat mengurangi kemacetan dan sangat bagus dikembangkan karena mendukung keseimbangan lingkungan. Melbourne memilki 245 km jalur track, 500 trem, dan 1770 tempat pemberhentian tram, 300 rute bus, 15 jalur kereta dan jaringan tram sangat banyak tersebar hingga ke pelosok. Mudahnya akses untuk mendapat pelayanan dari Public transportation setiap hari dengan harga murah membuat orang menyukai Public transportation dan menambah devisa negara.
0 Response to "Perkembangan Melbourne City"
Posting Komentar